Perkembangan Industri Kreatif dan Peranannya dalam membangun serta mengembangkan Teknologi Nasional.

Sunday, March 12, 2017

Mengenal Industri Kreatif

Indonesia merupakan negara yang kreatif. Mengutip perkataan Mochtar Lubis tentang 6 ciri orang Indonesia, dia hanya menyebutkan satu saja sifat positif orang Indonesia, yaitu artistik. Itu artinya seni dan kreativitas merupakan keahlian kita. Sehingga sayang jika potensi alami ini tidak dimanfaatkan secara maksimal. Pemanfaatan kekreatifan masyarakat Indonesia bisa dilakukan dengan melakukan industri kreatif.

Industri kreatif adalah sebuah aktivitas yang mempunyai asal dari kreativitas, kemampuan, dan bakat individu yang mempunyai potensi kekayaan dan penciptaan lapangan kerja melalui pembuatan dan eksploitasi dari kekayaan intelektual”. Industri kreatif bisa dibagi menjadi banyak bagian, sebagai contoh periklanan, musik, kerajinan tangan, fashion, konten-konten digital, dan lain-lain. Industri kreatif mengandalkan ide dan kreativitas individu. Sehingga modal banyak dan mesin berlimpah tidak sepenuhnya diandalkan di industri kreatif ini.

apa-itu-industri-kreatif

Industri kreatif bisa dibilang punya potensi yang besar.  Di pasar internasional sendiri misalnya, 50% dari belanja masyarakat (consumer spending) di negara-negara G7 (Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Italia, Amerika Serikat, dan Britania Raya) digunakan untuk membeli produk-produk dari industri kreatif. Sementara di dalam negeri, menurut McKinsey Global Institute, Indonesia mempunyai kurang lebih 45 juta konsumen aktif dan diperkirakan bisa mencapai 135 juta pada tahun 2030. Ditambah dengan populasi anak muda di kaum urban yang kian bertambah, seharusnya industri kreatif bisa berkembang pesat di kalangan anak muda karena anak muda sering mengonsumsi produk-produk kreatif seperti musik, konten-konten digital, dan fashion.

Di Indonesia, industri kreatif memegang peranan yang bisa dibilang cukup penting untuk produk domestic bruto (PDB) Indonesia. Industri kreatif merupakan industri dengan kontribusi ke 7 terbesar dari 10 sektor ekonomi yang ada. Industri kreatif juga dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 11,8 juta atau 10,72% dari total tenaga kerja di Indonesia pada tahun 2013. Hal ini cenderung meningkat dibandingkan tahun 2012 dimana industri kreatif dapat menyerap 8,6 juta tenaga kerja atau 7,9% dari total tenaga kerja di Indonesia.

mengembangkan-industri-kreatif

Meskipun dengan kontribusi yang cukup besar, tetapi banyak masalah yang terjadi dalam pengembangan industri kreatif ini. Kurangnya regulasi pembiayaan untuk industri kreatif merupakan masalah yang penting untuk segera diselesaikan. Banyak pengusaha yang sudah memiliki badan usaha legal tetapi sulit untuk mengakses badan keuangan.  Ditambah dengan regulasi yang kurang membuat Sumber Daya Manusia (SDM) kreatif banyak yang melarikan diri ke luar negeri. Ditambah lagi dengan masalah pembajakan kekayaan intelektual.  Menurut International Intellectual Property Alliance atau IIPA, Indonesia ditempatkan dalam daftar pengawasan prioritas bersama dengan negara-negara lain seperti Cina, India, dan Thailand. Pembajakan ini membuat kerugian yang sangat besar. Menurut data United States Trade Representative tahun 2012, total kerugian yang dicapai Indonesia akibat pemalsuan dan pelanggaran hak cipta mencapai US$ 1 triliun dan menghilangkan lapangan pekerjaan untuk 2 juta orang. Hal itu diperparah dengan kurangnya kesadaran para seniman dalam memperjuangkan Hak Kekayaan Intelektual atau HaKI. Selain itu, masalah infrastruktur seperti akses internet yang kurang merata bisa menjadi hambatan untuk mengembangkan industri kreatif, terutama industri konten-konten digital yang membutuhkan akses internet. Teknologi yang kurang pun bisa membuat industri kreatif terhambat dan akhirnya akan mempunyai kelemahan yang bisa dijadikan keunggulan oleh produk sejenis dari luar negeri. Sebagai contoh, batik imitasi dari China memakai teknologi modern yang hasilnya bisa lebih murah dibandingkan batik yang dibuat dengan tangan.

Kesimpulannya adalah industri kreatif merupakan era baru dalam perekonomian. Permasalahan yang ada bervariasi seperti rumitnya proses pembiayaan, brain drain di bidang SDM kreatif, dan kurangnya penunjang seperti teknologi dan infrastruktur. Dan amatlah sayang jika industri yang berpotensi seperti ini diabaikan begitu saja.
Share:

2 comments:

  1. Terimakasih infonya tentang artikel Industri Kreatif.. sangat bermanfaat

    ReplyDelete